Jakarta – Pemerintah melakukan percepatan tahapan uji klinis vaksin untuk memastikan keamanan dan kelayakannya. Salah satunya dengan mengirim tim pemantau dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) ke China, sebagai negara produsen vaksin yang tengah dikembangkan oleh Biofarma.
“Tim inspektur Badan POM akan melakukan inspeksi CPOB (GMP inspection) ke tiga sarana produksi di Tiongkok, yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino. Serangkaian kegiatan inspeksi tersebut bertujuan untuk percepatan akses vaksin yang aman, berkhasiat dan bermutu,” ungkap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam keterangan tertulis, Jumat (23/10/2020).
Dari hasil inspeksi tersebut, nantinya akan menjadi rekomendasi BPOm untuk mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA), begitu juga sertifikat halal dari MUI dan Kemenag. Dengan adanya EUA, menandai produk tersebut aman digunakan dan menjadi lampu hijau bagi pemerintah untuk menyebarkan vaksin kepada masyarakat.
“Kita juga telah membentuk tim untuk melakukan evaluasi dari pasca vaksinasi. Ini sudah menjadi SOP global,” jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto.
Pemerintah juga memastikan vaksin yang diberikan EUA telah didukung bukti keamanan, khasiat dan mutu yang memadai sehingga sudah dapat digunakan. Meskipun begitu, penggunaan vaksin tetap dalam pemantauan yang ketat.
Sebagai informasi, Tim Inspektur BPOM telah berangkat ke China bersama Kementerian Kesehatan, tim Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), dan PT Biofarma untuk melakukan inspeksi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacture Practice (GMP) ke sarana produksi vaksin COVID-19.
Sumber : //news.detik.com/
//dohaj.com/blog/how-to-register-on-1xbet-a-step-by-step-guide/